PENGASAPAN (FOGGING) OLEH LASKAR LORENG EFEKTIFKAH ?

Oleh : Kholid SST, M.Kes

Pertanyaan ini kita munculkan sehubungan dengan Laskar loreng sedang melakukan pengasapan dikota Banyuwangi. Dengan tidak mengurangi rasa hormat atas kepeduliannya dalam mencegah timbulnya penyakit demam berdarah. Masyarakat harus kita beri pemahaman bahwa tindakan yang dilakukan oleh laskar loreng adalah tidakan sementara. Fogging dengan insektisida masih menjadi perdebatan karena efek residunya mengganggu ekosistem lain. Saat ini masyarakat memiliki persepsi yang perlu diluruskan terhadap tindakan yang dianggap jitu tetapi sangat berbahaya terhadap keselamatan dirinya atau keselamatan umum. Padahal masalah itu sebenarnya bisa dicegah dengan biaya murah dan tidak meninggalkan efek samping.
Kasus demam berdarah tidak bisa diatasi oleh sebagaian dari masyarakat, tatapi kasus demam berdarah dapat diatasi dengan baik apabila melibatkan seluruh lapisan masyarakat, jika satu dari anggota masyarakat itu tidak peduli untuk memutus rantai kehidupan nyamuk aides aygipty (sebagai pembawa virus menyebab demam berdarah) maka tindakan yang kita lakukan itu akan sia-sia. Untuk meluruskan persepsi masyarakat maka Dinas kesehatan kabupaten seharusnya tidak henti-hentinya untuk memberikan contoh tentang perilaku yang benar dalam mencapai derajat kesehatan. Sebenarnya program pemerintah melalui GEMASS (gerakan masyarakat sadar sehat) sudah sangat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat, tetapi menjadi bias hadirnya laskar loreng, walaupun dalam kampanyenya tetap tidak meniggalkan pesan 3 M.
Dalam era otonomi daerah saat ini kita tidak bisa lepas tanpa keikutsertaan masyarakat walaupun modal finansial cukup besar. Kepedulian masyarakat merupakan modal pokok dalam membangun daerah. Maka pemberdayaan masyarakat untuk peduli terhadap pencegahan penyakit sangat diharapkan. Banyak penyakit atau gangguan kesehatan yang perlu kepedulian masyarakat, seperti pencegahan demam berdarah, HIV/AIDS, flu burung dan sebagainya.
Program 3 M ditambah 1 M (memanjat) menjadi 4 M masih sangat efektif dalam memutus rantai kehidupan nyamuk aedes aygipty, yaitu :
1. Menutup
Menyadari air bersih sangat dibutuhkan masyarakat, maka air tersebut kemudian di simpan di bak-bak atau di tandon-tandon tetapi sayangnya air tersebut kemudian digunakan nyamuk untuk berkembang biak. Maka perlu kita tutup rapat-rapat agar tidak berkembang biak.
2. Menguras
Memutus rantai kehidupan nyamuk dengan menguras air dalam tandon-tandon atau bak-bak air harus dibudayakan dalam masyarakat..
3. Mengubur
Tidak kita sadari dilingkungan sekitar banyak ban-ban bekas, kaleng-kaleng bekas, dan bahan-bahan lain yang menampun air. Maka perlu kita periksa lingkungan sekitar, jika ada ban-ban bekas, kaleng-kaleng bekas, atau bahan lain yang tidak manfaat dan memungkinkan untuk tertampungnya air harus di kubur.
4. Memanjat
Sering dilupakan bahwa diatas rumah kita ada tempat yang memungkinkan tergenangnya air seperti talang kita yang tidak lancar, rumah walet, sehingga kita harus memanjat untuk mengontrol kondisi ini untuk dibersihkan.
Ekosistem perlu terus kita selamatkan dari tindakan-tindakan yang salah. Kelangsungan hidup dimasa yang akan datang sangat tergantung dari kehidupan sekarang. Maka perlu kesepakatan bersama terhadap tindakan laskar loreng. Jangan sampai tidakan yang dilakukan laskar loreng membawa masalah.ingsaallah. (*)dosen Stikes Banyuwangi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar